Kenakalan Remaja, Penyebab Rusaknya Kejayaan Bangsa

Kenakalan Remaja

Modernis.co, Malang – kehidupan berbangsa dan bernegara yang di dalamnya terdapatterdapat masyarakat yang usianya diantara 20-30 tahun yang sering di sebut Remaja, yang merupakan masa-masanya semangat berkobar jiwa muda.

Bagaimana tidak suatu Negara dikatakan maju dan berjaya jika para pemudanya malah banyak yang rusak? Bukankah kita selalu mengingat kata pejuang dahulu “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia,” Ir. Soekarno.

Maka telah jelas bahwa pemuda merupakan aset bangsa yang sangat berharga. Jika kita melihat, mengamati, berbagai peristiwa dilingkungan sekitar pada umumnya sering terjadi problematika bangsa yaitu kenakalan remaja. Acap kali kenakalan remaja menimbulkan dampak besar dari suatu bangsa. Tidak jauh juga realitas kenakalan remaja yg memang Membuat degradasi moral dan karakter melebur.

Seperti tidak beradab dengan orang tua, membunuh orang tua hanya karna perkara tidak dibelikan barang tertentu, kebut-kebutan di jalan raya tanpa mengindahkan aturan lalu lintas, Narkoba, Ngerokok, minum-minuman keras (beralkoho)l, ingkar terhadap ajaran Islam, seksualitas, hedonisme, dan masih banyak lagi.

Dari banyaknya yang menyepelehkan adanya tata aturan, norma, dan nilai-nilai suatu negara dan bangsa dengan pemudanya yang rusak disuatu bangsa itu akan menimbulkan turunnya atau rusaknya bangsa tersebut. Kenakalan remaja sudah sangat marak di kalangan pelajar sederajat di berbagai daerah-daerah yg ada di Negara kita.

Sangat disayangkan jika hal ini terus terjadi? Padahal berbagai gerakan telah dicoba untuk memecahkan masalah yang mungkin dipandang sepele ini, tapi nyatanya masih juga belum ada perubahan. Mungkin dikesempatan ini penulis akan mencoba membuka beberapa faktor dan variabel-variabel yang berkaitan.

Harapannya bisa memberi solusi dari issu yang acap kali tersuarakan dalam berbagai media ini.Dalam pemaparan berikut ada beberapa faktor yang menjadi alasan kenakalan remaja, memang tak lepas dari faktorinternal dan eksternal. Diantaranya yang internal itu karena kurangnya ilmu agama dalam diri individu, kurangnya kesadaran diri dalam bersikap ataupyn berprilaku, tidak adanya pendirian.

Sedangkan adapun faktor dari lingkungan itu orang tua yang kurang peduli dengan anaknya, teman yang salah/salah pergaulan, dan masih banyak lagi. Dari sini dapat kita pahami bawa ada beberapa variabel-variabel yang berkaitan yakni orang tua, diri sendiri, dan juga teman.

Untuk itu perlunya kita meningkatkan pengetahuan dan juga pengalaman, memperteguh diri sehingga tidak mudah terjerumus ke dalam pergaulan yang berdampak negatif, Maka dari itu kita harus pandai-pandai dalam bergaul dan berteman.

Selanjutnya untuk orang tua juga hendaknya senantiasa memantau perkembangan anaknya, jika mengetahui hal menyimpang maka orang tua adalah alarmnya. Karena semua dalam hidup itu ada batasannya, seperti bulan yang hanya pada malam hari, dan mentari yang ada di siang hari, semua itu sudah terbatasi. Sebuah contoh realitas kecil saja, banyak remaja yang hamil di luar nikah, penggunaan narkotika dan minuman keras.

Disini penulis mendapat sumber dari sebuah pengamatan langsung di sebuah desa/kependudukan setempat. Saat ada hajatan tidak jarang ada yang begadang, dan itu rata-rata anak remaja, yang meminum alkohol, ngerokok pada anak usia dini dan itu tidak jarang, obat-obatan terlarang, hal ini dikarenakan minuman keras dan sejenisnta dijual bebas di manapun.

Pergaulan bebas masa kini telah memasuki zona berbahaya, Dampak negatif dari pergaulan bebas ini telah memakan korban dalam kerusakan moral remaja, konsumsi minuman keras dan sejenisnya, hingga kecelakaan/hamil di luar nikah. Padahal Allah swt telah berfirman dalam kitab Quran surah Al-isra’ayat 32 tentang larangan mendekati zina, yang bunyinya ” wala taqrobu zina.. ” yang artinya : dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (Q.S. Al isra’:32).

Adanya tema yang diangkat penulis ini karena ada beberapa hal yang melatar belakanginya, diantaranya : masih ada banyaknya remaja yang salah pergaulan dan itu diabaikan begitu saja sebab berfikirnya hanya untuk kesenangan saja, padahal Allah telah berfirman ” dan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau, sedangkan negeri akhirat itu sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakah kamu mengerti? ” (Q.s Al An’am :32).

Dalam jelasnya yang terlibat atau terkait akan adanya kenakalan remaja ini yakni dari diri sendiri utamanya, orang tua yang harus tegas, juga selain itu dampaknya yang tidak hanya di diri sendiri melainkan merugikan orang lain, bangsa dan agama.

Masalah kenakalan remaja ini bukan hanya masalah mendasar dan biasa begitu saja. Ada sebuah pengalaman di mana seorang remaja melakukan kenakalan remaja kemudian ditangkap dan dimasukkan dalam penjara, lantas apa yang terjadi? Mereka telah sudah mendapat cap kriminalitas dan selanjutnya anggapan itu sudah melekat dalam pikirannya, katakan saja sudah biasa keluar masuk jeruji besi.

Maka akan menjadikan dampak bagi negara dan bangsa serta menghambat kejayaan negara, Seharusnya dari remaja atau bahkan pemuda itu merupakn aset besar suatu negara, tapi karena anggapan cap tersebut maka tidak sedit kriminalitas dalam negara. Terkadang ada anggapan bahwa menghukum itu lebih baik agar mereka jerah, tapi ada hukum lain yang bertolak belakang. Maka dari itu mulailah dari sini kita coba bongkar akar dari kenakaln remaja yang sampai sekarang belum bertemu ujungnya dan ketepatan dalam solusinya.

Di sini penulis tidak menyalahkan siapa-siapa, hanya saja mungkin kita semua elemen dan bahkan objek-objek yang terkait harus adanya koreksi kembali, dan senantiasa evaluasi terhadap diri, program, sistem, dll. Dari semua yang dipaparkan di atas penulis memberikan beberapa premis dalam menjawab masalah tersebut. Diantaranya :

penanaman sejak dini wawasan dan pengetahuan mengenai berbagai jenis kenakalan remaja, sosialisasi terhadap orang tua agar lebih tegas dan peduli terhadap anaknya, penanaman moral karakter-karakter di lembaga pendidikan, pertimbangan yang matang baik, benar dan tepatnya dalam hukum, karena hukum bukan mencari masalah kecil melaikan hukum menelesaikan masalah-masalah yang memikirkan dampak jangka panjangnya.

Mungkin itu premis yang bisa penulissampaikan kurang lebihnya, salah benarnya, hal demikian perlu adanya banyak masuakan dari pembaca ataupun komunikan.

Oleh : Mufidah Sakinah (Mahasiswa Pendidikan Agama Islam UMM)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment